KhutbahJum'at: Keutamaan Bulan Dzulhijjah Penerbit E-book Islami Do'a dan Dzikir Resensi Buku Islam Online E-book Al-Manhaj Pembatal Islam dzikir, sedekah, dan sebagainya. Termasuk amal ibadah yang disyariatkan untuk dikerjakan pada hari-hari tersebut -kecuali hari yang kesepuluh- adalah puasa. Apalagi ketika menjumpai hari Arafah Tigabulannya berturut-turut yaitu Dzulqo'dah, Dzulhijjah dan Muharram. Dan Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadal (akhir) dan Sya'ban." (HR. Bukhari dan Muslim). Kaum muslimin rahimakumullah. Dari bulan suci Dzulhijjah ini, 10 hari pertamanya adalah hari-hari yang termulia, terbaik, teragung, bahkan termulia dari seluruh hari dalam PENTINGIPUNDZIKIR TERPADU - Teks Khutbah Jumat Basa Jawa NU. Diposting oleh Tim Redaksi 23 December 2020 Sekitar 2 years yang Lalu Pada Kategori Khutbah Jumat Dilihat 12256 Kali. Keutamaan Hari Jumat - Teks Khutbah Jumat Bahasa Indonesia NU. Dilihat 21363 Kali. DZULQA'DAH BULAN MULIA BUKAN BULAN SIAL - Khutbah Jumat Singkat Bahasa Sepertikita ketahui banyak sekali keutamaan dan peristiwa penting di hari tersebut, sehingga selain diperintahkan untuk berpuasa pada hari Asyura, kita juga dianjurkan untuk berzikir. Dilansir dari Puasa Asyura: Sejarah, Peristiwa Penting, dan Dzikir-dzikir yang Dianjurkan, ada banyak dari umat-umat terdahulu yang diterima taubat mereka pada BACAJUGA: Hukum Memakai Pakaian Putih ketika Sholat Jumat. Di dalam kitab-kitab tersebut sekaligus dijelaskan tentang keutamaan membaca dzikir dan doa setelah sholat Jumat ini. Di antaranya akan dijaga keimanannya oleh Allah selama hidupnya, dijauhkan dari keburukan hingga Jumat berikutnya. Bahkan akan dicukupkan kebutuhannya dan diberikan Vay Tiแปn Online Chuyแปƒn Khoแบฃn Ngay. Khutbah I ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ูˆูŽูู‘ูŽู‚ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ู…ูู†ู’ ุฎูŽู„ู’ู‚ูู‡ู ุจูููŽุถู’ู„ูู‡ู ูˆูŽูƒูŽุฑูŽู…ูู‡ูุŒ ูˆูŽุฎูŽุฐูŽู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุดูŽุงุกูŽ ู…ูู†ู’ ุฎูŽู„ู’ู‚ูู‡ู ุจูู…ูŽุดููŠู’ุฆูŽุชูู‡ู ูˆูŽุนูŽุฏู’ู„ูู‡ู. ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ู‘ูŽุง ุฅูู„ูฐู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุดูŽุจููŠู’ู‡ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ู…ูุซู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ู†ูุฏู‘ูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุญูŽุฏู‘ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุฌูุซู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุฃูŽุนู’ุถูŽุงุกูŽ ู„ูŽู‡ู. ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุณูŽูŠูู‘ุฏูŽู†ูŽุง ูˆูŽุญูŽุจููŠู’ุจูŽู†ูŽุง ูˆูŽุนูŽุธููŠู’ู…ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู‚ูŽุงุฆูุฏูŽู†ูŽุง ูˆูŽู‚ูุฑู‘ูŽุฉูŽ ุฃูŽุนู’ูŠูู†ูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽุตูŽูููŠู‘ูู‡ู ูˆูŽุญูŽุจููŠู’ุจูู‡ู. ุงูŽู„ู„ู‡ู… ุตูŽู„ูู‘ ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ู’ ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูˆู‘ูŽุงู„ูŽุงู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุจูุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู ุฅูู„ูŽู‰ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูุŒ ููŽุฅูู†ูู‘ูŠ ุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู†ูŽูู’ุณููŠู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู ุงู„ู’ู‚ูŽุงุฆูู„ู ูููŠู’ ู…ูุญู’ูƒูŽู…ู ูƒูุชูŽุงุจูู‡ู ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุฐููƒู’ุฑู‹ุง ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง Maโ€™asyiral muslimin hafidhakumullah, Ada sebuah amalan yang ringan dilakukan, memberatkan timbangan, dicintai Allah yang Maha Penyayang, memasukkan seseorang ke surga yang penuh kenikmatan, dan menjauhkannya dari neraka yang penuh siksaan, namun seringkali dilalaikan oleh banyak orang, yaitu dzikrullah, dzikir kepada Allah. Allah subhaanahu wa ta'ala memerintahkan kita untuk banyak berdzikr. Dia berfirman ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุฐู’ูƒูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฐููƒู’ุฑู‹ุง ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง ุงู„ุฃุญุฒุงุจ 41 Maknanya โ€œWahai orang-orang yang beriman, berzdikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknyaโ€ QS Al Ahzaab 41. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู ุฑูŽุจู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ุงูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู ุฑูŽุจู‘ูŽู‡ูุŒ ู…ูŽุซูŽู„ู ุงู„ุญูŽูŠูู‘ ูˆูŽุงู„ู…ูŽูŠูู‘ุชู ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ู’ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู Maknanya โ€œPerumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berdzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang matiโ€ HR. al-Bukhari. Maโ€™asyiral muslimin hafidhakumullah, Dzikir kepada Allah bisa dilakukan dengan hati atau dengan lisan. Dzikir dalam hati artinya menghadirkan dalam hati rasa takut, pengagungan dan cinta kepada Allah taโ€™ala. Dzikir hati seperti ini lebih utama daripada dzikir lisan yang tidak disertai menghadirkan dalam hati rasa takut, pengagungan dan cinta kepada Allah taโ€™ala. Dan yang paling utama dan sempurna adalah menggabungkan antara dzikir lisan dan dzikir hati. Kemudian dzikir lisan yang disertai dzikir hati tidak seyogianya ditinggalkan hanya karena khawatir disangka orang lain berbuat riyaโ€™ melakukan perbuatan baik dengan tujuan mendapatkan pujian dari orang lain. Semestinya yang dilakukan adalah tetap berdzikir dengan lisan dan hati, dan berusaha untuk melakukannya dengan tujuan mengharap ridha Allah semata. Karena meninggalkan perbuatan baik yang disebabkan manusia juga tergolong riyaโ€™, sebagaimana hal itu ditegaskan oleh al-Fudlail bin Iyadl rahimahullah. Seandainya kita selalu khawatir akan omongan dan sikap orang lain tentang apa yang kita lakukan, maka akan tertutup banyak sekali pintu kebaikan yang bisa kita lakukan. Maโ€™asyiral muslimin hafidhakumullah, Apakah yang dimaksud dzikir kepada Allah? Imam an-Nawawi berkata dalam kitab al-Adzkar, โ€œKetahuilah bahwa keutamaan dzikir tidak terbatas pada tasbih, tahlil, tahmid, takbir dan semacamnya, bahkan setiap orang yang berbuat ketaโ€™atan kepada Allah ta'ala, maka dia berdzikr kepada Allah ta'ala, demikianlah yang dikatakan sahabat Sa'id bin Jubair radhiyallahu 'anhu dan para ulama lainnya.โ€ Imam Athaโ€™, salah seorang ulama di kalangan tabiโ€™in rahimahullah berkata, โ€œMajelis dzikir adalah majelis halal dan haram, bagaimana engkau membeli dan menjual, shalat dan berpuasa, menikah dan mentalak, berhaji, dan semisalnya.โ€ Maโ€™asyiral muslimin hafidhakumullah, Allah subhanahu wa taโ€™ala berfirman ูˆูŽุงู„ุฐู‘ูŽุงูƒูุฑููŠู’ู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุงู„ุฐู‘ูŽุงูƒูุฑูŽุงุชู ุฃูŽุนูŽุฏู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‡ูู…ู’ ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉู‹ ูˆูŽุฃูŽุฌู’ุฑู‹ุง ุนูŽุธููŠู’ู…ู‹ุง [ุงู„ุฃุญุฒุงุจ 35] Maknanya โ€œLaki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah, maka Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.โ€ QS al-Ahzab 35. Apakah yang dimaksud banyak berdzikir dalam ayat di atas? Menurut sahabat Ibnu Abbas radliyallahu anhuma, yang dimaksud "banyak berdzikir kepada Allah" dalam ayat tersebut adalah berdzikir kepada Allah setelah shalat lima waktu, pada pagi dan petang, ketika akan tidur, ketika bangun dari tidur, ketika berangkat dari rumah dan pulang ke rumah. Sedangkan Imam Mujahid rahimahullah mengatakan bahwa tidaklah seseorang disebut banyak berdzikir sebelum ia berdzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk dan berbaring. Berbeda dengan dua pendapat di atas, Imam Athaโ€™ rahimahullah mengatakan bahwa barangsiapa yang mendirikan shalat lima waktu dengan sempurna, maka ia tergolong sebagai orang yang banyak berdzikir. Sahabat Abu Saโ€™id al-Khudri radliyallahu anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽูŠู’ู‚ูŽุธูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ููŽุตูŽู„ู‘ูŽูŠูŽุง - ุฃูŽูˆู’ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ - ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุฌูŽู…ููŠู’ุนู‹ุง ูƒูุชูุจูŽุง ูููŠ ุงู„ุฐู‘ูŽุงูƒูุฑููŠู’ู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ูˆูŽุงู„ุฐู‘ูŽุงูƒูุฑูŽุงุชู ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุฃูŽุจููˆู’ ุฏูŽุงูˆูุฏูŽ ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุณูŽุงุฆููŠู‘ู ูˆูŽุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ Maknanya โ€œJika seseorang membangunkan istrinya pada waktu malam, lalu keduanya shalat dua rakaat, maka keduanya tercatat ke dalam golongan orang-orang yang banyak berdzikirโ€ HR. Abu Dawud, an-Nasaโ€™i dan Ibnu Majah. Maโ€™asyiral muslimin hafidhakumullah, Bacaan-bacaan dzikir sangat banyak ragamnya. Di antara sekian banyak bacaan dzikir, manakah bacaan yang paling utama? Bacaan dzikir yang paling baik dan paling utama adalah tahlil, Lรข ilรขha illa-Llรขh, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut ini ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุฐูŽุฑูู‘ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุนูŽู„ูู‘ู…ู’ู†ููŠ ุนูู„ู’ู…ู‹ุง ูŠูู‚ูŽุฑูู‘ุจูู†ููŠ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ูˆูŽูŠูุจูŽุงุนูุฏูู†ููŠ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูŽ ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽุฉู‹ ููŽุงุนู’ู…ูŽู„ู’ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ุจูุนูŽุดู’ุฑู ุฃูŽู…ู’ุซูŽุงู„ูู‡ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชู ู‡ููŠูŽ ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‡ููŠูŽ ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู ุงู„ู’ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชู ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ุดูŽูŠู’ุจูŽุฉ Dari Abu Dzarr radliyallahu anhu, ia berkata Aku bertanya Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku ilmu yang mendekatkan aku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka. Beliau bersabda โ€œJika engkau mengerjakan keburukan, maka lakukanlah kebaikan, karena satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.โ€ Aku bertanya Wahai Rasulullah, apakah Lรข ilรขha illa-Llรขh termasuk kebaikan? Beliau bersabda โ€œLรข ilรขha illa-Llรขh adalah sebaik-baik kebaikanโ€ HR. Ibnu Abi Syaibah. Maโ€™asyiral muslimin hafidhakumullah, Mengenai adab berdzikir, Imam an-Nawawi dalam kitab al-Adzkar menjelaskan bahwa di antara adab berdzikir adalah Jika dilakukan dengan duduk, maka hendaklah duduk dengan menghadap kiblat, penuh dengan perendahan diri, khusyuโ€™, tenang dan menundukkan kepala. Hendaklah berdzikir di tempat yang tenang, jauh dari hal-hal yang mengganggu pikiran dan tempat itu bersih, seperti masjid dan tempat-tempat lain yang dimuliakan. Hendaklah mulut dalam keadaan bersih. Jika mulut bau, maka hendaklah menghilangkannya dengan bersiwak atau gosok gigi. Ketika berdzikir, hendaklah merenungkan dan meresapi makna dzikir yang dibaca. Maโ€™asyiral muslimin hafidhakumullah, Seorang mukmin yang memperbanyak dzikir dalam semua keadaannya, terutama dengan dzikir-dzikir yang warid diajarkan oleh Rasulullah, maka akan bersinar hatinya, semua kegelapan akan sirna dari hatinya, jernih jiwanya, cemerlang pikirannya, dan dihindarkan dari godaan syetan. Dengan berdzikir kepada Allah pula, turun ketenangan dan ketenteraman pada hati seorang mukmin. Allah taโ€™ala berfirman ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุกูŽุงู…ูŽู†ููˆู’ุง ูˆูŽุชูŽุทู’ู…ูŽุฆูู†ู‘ู ู‚ูู„ููˆู’ุจูู‡ูู…ู’ ุจูุฐููƒู’ุฑูู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽู„ูŽุง ุจูุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุทู’ู…ูŽุฆูู†ู‘ู ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆู’ุจู ุงู„ุฑุนุฏ 28 Maknanya โ€œyaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteramโ€ QS. Ar-Raโ€™d 28. Maโ€™asyiral muslimin hafidhakumullah, Terakhir, kami mengingatkan kepada jamaah sekalian, supaya manfaat dan keutamaan dzikir bisa kita rasakan serta pahala dari dzikir bisa kita dapatkan, maka kita harus membaca dzikir dengan benar sesuai tempat keluarnya huruf disertai dengan kesungguhan, niat yang ikhlas dan kekhusyuโ€™an. ุฃูŽู‚ููˆู’ู„ู ู‚ูŽูˆู’ู„ููŠู’ ู‡ูฐุฐูŽุง ูˆูŽุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ุŒ ููŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู’ู‡ูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุบูŽูููˆู’ุฑู ุงู„ุฑู‘ูŽุญููŠู’ู…ู Khutbah II ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุญูŽู€ู…ู’ุฏูŽ ู„ูู„ู‡ู ู†ูŽุญู’ู…ูŽุฏูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽุนููŠู’ู†ูู‡ู ูˆูŽู†ูŽุณู’ุชูŽู‡ู’ุฏููŠู’ู‡ู ูˆูŽู†ูŽุดู’ูƒูุฑูู‡ูุŒ ูˆูŽู†ูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูุฑููˆู’ุฑู ุฃูŽู†ู’ููุณูู†ูŽุง ูˆูŽู…ูู†ู’ ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽุงุชู ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูู†ูŽุงุŒ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽู‡ู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ููŽู„ูŽุง ู…ูุถูู„ู‘ูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูุถู’ู„ูู„ู’ ููŽู„ูŽุง ู‡ูŽุงุฏููŠูŽ ู„ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูฐู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูู†ู ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูู‚ู ุงู„ู’ูˆูŽุนู’ุฏู ุงู„ู’ุฃูŽู…ููŠู’ู†ูุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูฐู‰ ุฅูุฎู’ูˆูŽุงู†ูู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠูู‘ูŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฑู’ุณูŽู„ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ ุฃูู…ู‘ูŽู‡ูŽุงุชู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุขู„ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุชู ุงู„ุทู‘ูŽุงู‡ูุฑููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุนูŽู†ู ุงู„ู’ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽุŒ ุฃูŽุจููŠู’ ุจูŽูƒู’ุฑู ูˆูŽุนูู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ููŠูู‘ุŒ ูˆูŽุนูŽู†ู ุงู„ู’ุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูู‡ู’ุชูŽุฏููŠู’ู†ูŽุŒ ุฃูŽุจููŠู’ ุญูŽู†ููŠู’ููŽุฉูŽ ูˆูŽู…ูŽุงู„ููƒู ูˆูŽุงู„ุดู‘ูŽุงููุนููŠูู‘ ูˆูŽุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏูŽ ูˆูŽุนูŽู†ู ุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ู„ููŠูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูุŒ ููŽูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽุŒ ุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽู†ูŽูู’ุณููŠู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ู ููŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆู’ู‡ูุŒ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ุง ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุฃูŽู…ู’ุฑู ุนูŽุธููŠู’ู…ูุŒ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽูƒูู…ู’ ุจูุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู†ูŽุจููŠูู‘ู‡ู ุงู„ู’ูƒูŽุฑููŠู’ู…ู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠูู‘ุŒ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุตูŽู„ู‘ููˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูู‘ู…ููˆุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู…ู‹ุง ุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ูู‘ ุนูŽู„ูฐู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูฐู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ูฐู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูฐู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุจูŽุงุฑููƒู’ ุนูŽู„ูฐู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูฐู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูƒูŽู…ูŽุง ุจูŽุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ุนูŽู„ูฐู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูฐู‰ ุขู„ู ุณูŽูŠูู‘ุฏูู†ูŽุง ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽุŒ ูููŠู’ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŒ ู…ูŽุฌููŠู’ุฏูŒ. ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชู ูˆุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ุงู„ู’ุฃูŽุญู’ูŠูŽุงุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชูุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู‡ูุฏูŽุงุฉู‹ ู…ูู‡ู’ุชูŽุฏููŠู’ู†ูŽ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุถูฐุงู„ูู‘ูŠู’ู†ูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ู…ูุถูู„ูู‘ูŠู’ู†ูŽุŒ ุงูŽู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุณู’ุชูุฑู’ ุนูŽูˆู’ุฑูŽุงุชูู†ูŽุง ูˆุขู…ูู†ู’ ุฑู‘ูŽูˆู’ุนูŽุงุชูู†ูŽุง ูˆูŽุงูƒู’ููู†ูŽุง ู…ูŽุง ุฃูŽู‡ูŽู…ู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุดูŽุฑู‘ูŽ ู…ุง ู†ูŽุชูŽุฎูˆูŽู‘ููุŒ ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ูŽุง ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽูููŠ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุฃู’ู…ูุฑู ุจูุงู„ู’ุนูŽุฏู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู’ุฅุญู’ุณูŽุงู†ู ูˆูŽุฅููŠู’ุชูŽุงุกู ุฐููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุจูฐู‰ ูˆูŠูŽู†ู’ู‡ูฐู‰ ุนูŽู†ู ุงู„ููŽุญู’ุดูฐุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ูˆูŽุงู„ุจูŽุบู’ูŠูุŒ ูŠูŽุนูุธููƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู’ู†ูŽ. ููŽุงุฐูƒูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุดู’ูƒูุฑููˆู’ู‡ู ุนูŽู„ูฐู‰ ู†ูุนูŽู…ูู‡ู ูŠูŽุฒูุฏู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุณู’ุฃูŽู„ููˆู’ู‡ู ู…ูู†ู’ ููŽุถู’ู„ูู‡ู ูŠูุนู’ุทููƒูู…ู’ ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆู’ู‡ู ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุฃูŽู…ู’ุฑููƒูู…ู’ ู…ูŽุฎู’ุฑูŽุฌู‹ุงุŒ ูˆูŽู„ูŽุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur

khutbah jumat keutamaan dzikir