Padawaktu itu makanan dan minuman di Babel telah dipersembahkan kepada berhala. Makanan yang dipersembahkan kepada berhala adalah makanan yang najis atau disebut dengan "sesajen". mengembalikan perpuluhan, membawa kabar baik dan berbuat baik (Gal 6:10) "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik
Bacaanlainnya menurut Leksionari: Yes. 1:1, 10-20 atau Kej. 15:1-6; Mzm. 50:1-8, 22-23 atau Mzm. 33:12-22; Ibr. 11:1-3, 8-16 Pendahuluan. Minggu lalu kita diajarkan tentang orang kaya yang bodoh dan tamak. Minggu ini pesan yang kita terima masih senada namun lebih ditekankan hubungannya dengan akhir zaman dan persiapan menantikan kedatangan Tuhan.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. Ayat Pokok Efesus 515-16 Oleh Pdt. Raimond SumaaKetika Rasul Paulus menulis surat kepada Jemaat Efesus, keadaan zaman pada waktu itu adalah keadaan dunia yang jahat; sehingga melalui Paulus, Tuhan mengingatkan jemaat di Efesus untuk memperhatikan dengan saksama cara hidup dan bagaimana mereka mempergunakan waktu yang ada. Sebagai anak-anak Allah, kitapun harus berbuat hal yang sama. Sebab tingkat kejahatan pada masa sekarang, sudah jauh bertambah daripada zaman Paulus; bahkan kejahatan akan semakin bertambah kacau hingga akhir setiap hari yang kita lewati, Tuhan menginginkan kita memperhatikan dengan saksama cara hidup kita di hadapan Tuhan. Memperhatikan dengan saksama berarti fokus menjalani kehidupan dengan baik. Bukan hal-hal fisik saja yang harus diperhatikan, tetapi terlebih lagi hal-hal rohani sehingga kita menjadi anak-anak Allah yang berani percaya dan berani bertindak. Pada ayat 15 disebutkan bahwa Allah membandingkan 2 tipe manusia dalam hal memperhatikan cara hidup, yaitu orang bebal dan orang arif. Bebal berarti tidak cepat menanggapi sesuatu; tidak tajam pikirannya; dan bodoh. Arif berarti bijaksana / cerdik / pandai / tajam dalam merespon. Dari dua tipe ini, Allah menghendaki agar kita jangan seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Secara rohani, arif berarti bijaksana dalam merespon setiap Firman Tuhan dan bijaksana dalam menanggapi kehendak Tuhan. Kita menjadi bijaksana karena iman kita telah bertumbuh di dalam Tuhan. Supaya langkah hidup kita tidak seperti orang bebal, kita harus mempergunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya. Ada 4 macam waktu yang dicatat dalam Alkitab, yaitu Waktu yang kekalWaktu yang tepat / tertentuWaktu urutan / kronologi kronosWaktu khusus kairos =moment / kesempatan yang harus digunakan secara tepatPengertian waktu yang dimaksud dalam “Pergunakanlah waktu yang ada” dalam ayat 16, adalah waktu khusus kairos. Kairos selalu dihubungkan dengan waktuNya Tuhan, yaitu waktu yang diberikan Tuhan yang di dalamnya kita diberi kesempatan untuk bertindak. Kairos merupakan waktu perkenanan Tuhan yang seringkali kesempatannya hanya datang satu kali, jika kita tidak berani bertindak maka kesempatan itu akan hilang. Seringkali kita melewatkan kairos Tuhan karena kita tidak memperhatikan hidup dengan bijaksana. Oleh sebab itu, dibutuhkan kearifan / hati yang bijaksana kepekaan hati untuk dapat menangkap kesempatan khusus kairos dari Tuhan. Contoh Ibrani 1115 Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Orang-orang Israel yang ada di perantauan, mempunyai kesempatan kairos dari Tuhan untuk pulang ke kampung 610 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. Selama Tuhan masih berikan waktu khusus kairos kepada kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada sesama orang percaya / jemaat Korintus 61-2 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang Tuhan beri, sebab kesempatan itu merupakan waktu perkenanan Tuhan atas hidup 418-22 mencatat ketika Tuhan Yesus mengajak Petrus dan Andreas untuk mengikutNya dan menjadikan keduanya sebagai penjala manusia, maka Petrus dan Andreas segera meninggalkan jala mereka dan mengikut Yesus. Petrus dan Andreas menangkap kesempatan kairos dari Tuhan untuk mengikut mengikut Yesus, dan akhirnya mereka berdua menjadi 1723-24 mencatat Abraham memperoleh kesempatan kairos dari Tuhan untuk disunat meskipun pada waktu itu usianya telah mencapai 99 tahun. Pengkhotbah 311 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. Sebagai anak-anak Allah, kita harus percaya bahwa segala sesuatu akan dijadikan indah menurut waktuNya Tuhan. Haleluya. Mari berani melangkah dalam waktuNya Yesus memberkati kita semua.
khotbah tentang waktu dan kesempatan