Palembang - Dalam rangka menyambut, memperingati, dan merayakan Natal tahun 2022, Majelis Pertimbangan Rohani (MPR) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) merasa sangat penting bagi “warga” GPdI, baik itu gembala, jemaat ataupun simpatisan untuk merayakan peristiwa kelahiran Yesus Kristus dengan berfokus pada sebuah TEMA SENTRAL. I. Dasar pemikiran mengapa GPdI perlu membuat satu tema
Doa: Tuhan, kami bersyukur atas hadirat-Mu di tengah-tengah kami saat ini. Kami bersyukur atas kehadiran wanita-wanita yang menjadi berkat bagi hidup kami, dan atas peran yang mereka mainkan dalam kehidupan kami dan dalam rencana keselamatan-Mu. Kami memohon kepada-Mu, ya Tuhan, agar Engkau memberkati semua wanita di seluruh dunia.
Khotbah Jumat Agung, "Pengorbanan Yesus yang Menyelamatkan". Damai Sejahtera Allah yang melampauisegalaakal dan pikirankiranyamenyertaihati dan pikiransaudara-saudarakusekalian, di dalamKristus Jesus Tuhankita, Amin. Saudara-saudarakuseiman di seluruh tanah air, pada tahun ini, kita merayakan Hari KematianYesus Kristus di tengah-tengah pandemi
Rasul Paulus sendiri pernah berkata: “Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.” (Roma 7:18). Ora et Labora! (tw) DOA : “Di dalam nama Tuhan Yesus, sebagai orang yang telah dibenarkan, aku ingin setiap
Wahyu 19:1-10 merupakan puncak pujian para mahluk sorgawi setelah kekuasaan “Babel” dikalahkan dan dihakimi Allah yang dilanjutkan dengan Pesta Pernikahan Kerajaan . Adat pernikahan orang Yahudi saat itu terbagi ke dalam tiga bagian utama. Pertama, ikatan menikah yang disepakati oleh orangtua kedua mempelai.
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay.
khotbah kaum wanita gpdi