0views, 0 likes, 0 loves, 0 comments, 0 shares, Facebook Watch Videos from Riyo Fulana: Imam Malik bin Dinar merupakn salah satu ulama yang sangat zuhud. Apa saja yang yang membuat hatinya lupa
SyekhAbu Bakar As-Syibli (rahimahullahu) tinggal di Baghdad. Nama As-Syibli dinisbatkan kepadanya karena dibesarkan di Kota Syibli di wilayah Khurasan, Pers
SyekhAbu Bakar As-Syibli (rahimahullahu) tinggal di Baghdad. Nama As-Syibli dinisbatkan kepadanya karena dibesarkan di Kota Syibli di wilayah Khurasan,
1 Drama rasa sakit menyusui. Kisah pertama kita buka dari momen menyusui dari akun TikTok @akufuji16, dalam video singkat berdurasi 20 detik Bunda Dyon mengungkapkan drama menyusui yang harus ia lalui setelah melahirkan. Ia menyadari rasa sakit yang ternyata harus dialami pasca melahirkan, yaitu menyusui. Bunda Dyon merasa bagian putingnya
2 Kata-Kata Sufi yang Menyentuh Hati. Ilustrasi (credit: Freepik) Inilah kata-kata sufi yang menyentuh hati, dan dapat menjadi penuntun dalam menjalani kehidupan. Berikut kata-kata sufi tersebut: Tujuan dari ilmu adalah mengamalkannya, maka ilmu yang hakiki adalah yang terefleksikan dalam kehidupannya, bukannya yang bertengger di kepala.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. sumber gambar Bertutur adalah cara yang efektif untuk menyentuh hati dan mengubah perilaku seseorang. Penuturan yang benar dan baik akan mampu menembus hati terdalam seseorang. Karena itu pula, sebagian besar muatan al-Qur’an berupa kisah. Allah Ta’ala hendak menegaskan, kisah yang memiliki hikmah merupakan cara pengajaran yang efektif terhadap jiwa seseorang. Dengan tetap harus memperhatikan muatan kebenaran, kita dibolehkan untuk mengadopsi berbagai kisah kehidupan. Sebab hikmah milik orang beriman, bisa diambil di mana pun, dari kalangan mana pun. Selama muatannya bagus dan tak menyelisihi kandungan suci al-Qur’an, kisah bisa diambil untuk dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah kisah sufi yang cukup masyhur, tersebutlah dua orang. Orang pertama memiliki badan tambun, berisi, gemuk. Sedangkan orang kedua kurus, sedikit dagingnya. Alkisah, dua insan tersebut dimasukkan ke dalam jeruji besi. Dipenjara karena sebuah kasus. Kepada para muridnya, sang sufi melontarkan pertanyaan; di antara dua orang tersebut, mana yang bisa bertahan lebih lama? Orang-orang yang gemuk dalam kisah ini merupakan perlambang manusia yang hobi mengupayakan dan menumpuk dunia. Banyak hal yang dia inginkan. Harta, tahta, dan wanita; semuanya ditumpuk hanya demi menuruti nafsunya. Orang gemuk ini berbeda dengan mereka yang memang digemukkan oleh Allah Ta’ala. Mereka gemuk karena nafsunya, tidak pernah berfikir akibat dari kegemukan yang mereka alami. Di dalam jeruji besi, orang gemuk tersebut lebih sering mengeluh, tidak tahan terhadap ujian dan siksaan para sipir penjara. Ia menyerah. Tak kuat menahan semua keburukan yang ditimpakan. Kebiasaannya menikmati hidup dengan mudah tanpa perjuangan yang berarti amat sukar ditolaknya. Imajinasinya masih meninggi dalam buai kenikmatan yang selama ini dia dapatkan. Berbeda dengan orang yang kurus. Ia santai menikmati ujian di penjara. Bahkan, makanannya lebih teratur lantaran ada jadwal makan di dalam kerangkeng besi. Saat di alam bebas, dia justru makan sekenanya; tidak jelas waktu dan menunya. Ia juga tahan banting dan tak mudah mengeluh, sebab sering kali mendapatkan kesukaran dalam hidup sehari-hari. Dengan tanpa mendiskreditkan saudara-saudara kita yang dikaruniai kegemukan oleh Allah Ta’ala, hendaknya kita mengambil hikmah. Apakah kita bisa benar-benar bertahan hidup jika kelak Allah Ta’ala menguji kita dengan beragam ujian ketidakbaikan dalam hidup? Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]
kisah sufi menyentuh hati